Review Film Harusnya Horror. Di tengah geliat industri film Indonesia yang semakin berani eksplor genre hybrid tahun 2025, debut sutradara Reza Oktovian alias Reza Arap lewat Harusnya Horror jadi sorotan utama para pecinta sinema. Film komedi horor produksi Ess Jay Pictures ini, yang mulai syuting awal Agustus 2025, menggabungkan elemen ketakutan ala konten YouTube dengan tawa ringan dari dinamika persahabatan, menjanjikan pengalaman segar bagi penonton muda yang bosan dengan horor klise. Dengan Reza tak hanya menyutradarai tapi juga berakting, plus libatkan kru kreator seperti AAA Clan dan geng Marapthon, Harusnya Horror terasa seperti perpanjangan konten viral mereka ke layar lebar. Durasi yang direncanakan 90-100 menit ini fokus pada cerita hantu tak seram yang kolaborasi dengan tim konten kreator miskin, mencerminkan realita pekerja konten di era digital. Review awal berdasarkan presscon dan teaser poster tunjukkan potensi hits, dengan rating sementara 7.5/10 dari komunitas film indie, karena balancing humor dan thrill yang pas. Film ini bukan sekadar hiburan, tapi cermin bagaimana kreator digital ubah passion jadi karya besar, siap tayang 2026 sebagai salah satu penutup kuat tahun bioskop pasca-pandemi.
Mengapa Reza Oktovian Ingin Membuat Film Harusnya Horror
Reza Oktovian, yang dikenal lewat channel YouTube @yourbae dengan jutaan subscriber dan konten gaming-horor, melihat review film Harusnya Horror sebagai langkah evolusi karier setelah sukses di musik EDM bareng Weird Genius. Dalam konferensi pers 4 Agustus 2025 di Jakarta, Reza bilang film ini lahir dari pengalaman pribadi bikin konten horor yang sering gagal seram karena budget minim, tapi malah jadi lucu karena improvisasi tim. “Saya ingin dorong batas kreativitas, dari YouTube ke layar lebar, sambil ajak teman-teman dekat ikut,” katanya, merujuk kolaborasi dengan AAA Clan (Tierison/Jot, Garry Ang, Yukatheo) dan Marapthon (Aldy Renaldy, Bravyson, Niko Junius, dkk.) yang biasa bikin live streaming marathon. Reza tolak garap full soundtrack untuk fokus directing, meski mungkin kontribusi satu lagu EDM khasnya, karena tak mau terbelah energi. Debut ini juga tantangan pribadi: Dari aktor di film seperti Modus dan Kupu-Kupu Kertas, kini jadi sutradara dengan skenario bareng Rahabi Mandra dan Syahrun Ramadhan. Ess Jay Pictures pilih Reza karena ide fresh-nya, yang selaras dengan visi mereka ekspansi dari sinetron ke film, seperti proyek Tiba-Tiba Setan. Bagi Reza, ini bukan cuma proyek, tapi cara bagikan “kehangatan persahabatan” di balik layar konten, terutama saat industri YouTube makin kompetitif dengan algoritma yang unpredictable.
Apa Makna Dari Film Harusnya Horror
Harusnya Horror angkat makna unik tentang ekspektasi vs realita di dunia konten digital, di mana hantu tak seram wakili kreator yang berjuang tapi tak kunjung viral, sementara tim konten miskin simbol persahabatan yang tumbuh dari kegagalan. Cerita inti: Hantu ingin “betulan seram” untuk penuhi keinginan terakhir, tapi kolaborasi dengan kreator horor justru ajar mereka arti hidup, koneksi, dan cinta – campur ketegangan supranatural dengan komedi slice-of-life. Ini kritik ringan pada hustle culture, di mana budget rendah bikin konten “harusnya horor” malah jadi relatable dan menghibur, mirip realita Reza dkk. yang sering bikin video horor ala kadarnya. Makna lebih dalam soal penerimaan diri: Hantu belajar tak perlu sempurna untuk bermakna, sama seperti kreator yang temukan nilai di proses, bukan view count. Dengan elemen lokal seperti guyonan internal Marapthon dan visual horor ala konten Indo, film ini pesan bahwa horor tak selalu gelap – bisa jadi cermin humor sehari-hari di era sosmed. Secara filosofis, ia soroti bagaimana digital world ubah definisi “seram”: Bukan hantu, tapi tekanan monetisasi dan FOMO. Teaser poster dengan lanyard graphic designer “teror lembur” tambah lapisan satire industri kreatif, bikin penonton renungkan sambil ketawa.
Kapan Film Harusnya Horror Ditayangkan ?
Film Harusnya Horror dijadwalkan tayang perdana di bioskop Indonesia sepanjang 2026, pasca syuting rampung akhir 2025 untuk editing dan post-production. Pengumuman resmi dari Ess Jay Pictures via Instagram @essjaystudios_ph sejak Mei 2025, dengan presscon Agustus konfirmasi timeline: Syuting mulai 4 Agustus 2025 di lokasi Jakarta dan sekitarnya, durasi produksi 2-3 bulan. Ini selaras strategi rumah produksi yang target rilis musim libur sekolah atau Lebaran 2026 untuk maksimalkan penonton muda. Belum ada tanggal pasti, tapi teaser trailer direncanakan akhir 2025, diikuti promo kolaborasi dengan channel Reza untuk build hype. Dibanding proyek lain Ess Jay seperti Tiba-Tiba Setan, Harusnya Horror prioritas utama karena debut Reza, dengan distribusi via raksasa bioskop seperti CGV dan XXI. Update terbaru dari komunitas film seperti @HabisNontonFilm dan @WatchmenID tunjukkan antusiasme tinggi, prediksi box office Rp10-20 miliar jika marketing kuat ala konten viral. Penayangan internasional potensial via festival seperti JAFF atau streaming Netflix regional pasca-theatrical, tapi fokus domestik dulu.
Kesimpulan
Harusnya Horror debut Reza Oktovian bukan sekadar film komedi horor, tapi milestone kreatif yang gabungkan passion digital dengan storytelling layar lebar, dari alasan pribadi evolusi karier hingga makna mendalam soal persahabatan di balik layar. Dengan cast familiar dan rilis 2026 yang menjanjikan, ia potensial jadi gateway bagi generasi Z ke sinema Indo yang fun tapi thoughtful. Review awal bilang ini fresh twist pada genre jenuh, dengan potensi viral lewat guyonan autentik dan twist emosional. Bagi Reza, ini awal baru; bagi penonton, hiburan yang bikin mikir ulang “harusnya” apa di hidup kita. Pantau update-nya, dan siap-siap ketawa sambil merinding – film ini bisa jadi highlight 2026.