Review Film Jurassic World Rebirth. Dirilis pada 2 Juli 2025, Jurassic World Rebirth menjadi babak baru dalam waralaba Jurassic Park yang sudah berusia 32 tahun. Disutradarai oleh Gareth Edwards, yang dikenal lewat Godzilla (2014) dan Rogue One, film ini menghadirkan petualangan epik dengan bintang seperti Scarlett Johansson, Mahershala Ali, dan Jonathan Bailey. Berlatar lima tahun setelah Jurassic World Dominion, film ini mengisahkan misi berisiko tinggi untuk mengambil DNA dinosaurus di sebuah pulau terpencil demi kepentingan medis, di tengah ancaman makhluk-makhluk prasejarah yang ganas. Dengan pendapatan box office global mencapai $575,7 juta hingga pertengahan Agustus 2025, film ini menarik perhatian penggemar waralaba dan penonton baru. Mengapa film ini layak ditonton, berapa ratingnya, dan apa saja sisi positif serta negatifnya? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA LAINNYA
Kenapa Film Ini Layak Ditonton
Jurassic World Rebirth layak ditonton karena mampu menghidupkan kembali sensasi ketegangan dan kagum yang menjadi ciri khas waralaba Jurassic Park. Film ini menawarkan aksi dinosaurus yang mendebarkan, seperti serangan Mosasaurus di laut dan kejaran T-Rex di sungai, yang dihadirkan dengan skala megah khas Gareth Edwards. Ceritanya berpusat pada Zora Bennett (Scarlett Johansson), seorang tentara bayaran yang memimpin tim untuk mengekstrak DNA dinosaurus, memberikan perspektif baru yang lebih gelap dan intens dibandingkan film-film sebelumnya. Visual yang memukau, dengan sinematografi John Mathieson, menampilkan lanskap pulau tropis yang indah dan makhluk seperti Distortus Rex yang menyeramkan. Selain itu, film ini menyisipkan pesan tentang keserakahan korporasi dan dampak manipulasi genetik, membuatnya relevan dengan isu masa kini. Bagi penggemar dinosaurus, momen seperti kehadiran Titanosaurus yang megah menawarkan nostalgia sekaligus keajaiban baru.
Berapa Rating Untuk Film Ini
Secara global, Jurassic World Rebirth mendapat sambutan beragam namun cenderung positif. Film ini meraih skor rata-rata 68% dari kritikus dan 78% dari penonton berdasarkan platform agregator ulasan internasional. Di Indonesia, penonton memberikan rating rata-rata 4 dari 5 bintang di aplikasi ticketing bioskop. Kritikus memuji set piece aksi, seperti adegan di sarang Quetzalcoatlus, dan kualitas visual yang memanjakan mata. Namun, beberapa ulasan menyoroti bahwa ceritanya terasa klise dan kurang inovatif dibandingkan Jurassic Park (1993). Rating ini mencerminkan bahwa film ini berhasil menghibur sebagai blockbuster musim panas, meski tidak mencapai puncak kejayaan waralaba.
Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Sisi positif Jurassic World Rebirth terletak pada kualitas produksi dan penampilan para aktor. Visualnya menakjubkan, dengan pemandangan pulau tropis dan dinosaurus yang dirender dengan detail, seperti Distortus Rex yang tampak seperti perpaduan T-Rex dan xenomorph. Adegan aksi, seperti serangan Spinosaurus di kapal atau pelarian di terowongan bawah tanah, diatur dengan tempo yang mendebarkan. Scarlett Johansson dan Jonathan Bailey menunjukkan chemistry yang kuat sebagai Zora dan Dr. Henry Loomis, dengan dialog jenaka yang menambah humor ringan. Skor Alexandre Desplat, yang memadukan tema ikonik John Williams, juga memperkuat emosi film. Namun, ada beberapa kelemahan. Alur cerita terasa berulang, dengan premis misi ke pulau yang mirip dengan film-film sebelumnya. Subplot keluarga Delgado (Manuel Garcia-Rulfo, Luna Blaise, dan Audrina Miranda) terasa dipaksakan dan sering kali memperlambat tempo. Selain itu, banyaknya karakter membuat beberapa di antaranya, seperti kru kapal, kurang tergali. Narasi yang terlalu padat dengan tema kapitalisme dan etika sains juga kadang terasa berat dan kurang terintegrasi dengan baik.
Kesimpulan: Review Film Jurassic World Rebirth
Jurassic World Rebirth adalah tambahan yang solid untuk waralaba Jurassic Park, menawarkan aksi dinosaurus yang mendebarkan dan visual yang memukau, meski tidak sepenuhnya mengembalikan keajaiban film aslinya. Dengan rating yang cukup tinggi, film ini berhasil memenuhi ekspektasi sebagai hiburan musim panas yang menyenangkan, terutama bagi penggemar dinosaurus dan penggemar akting Scarlett Johansson serta Jonathan Bailey. Sisi positif seperti set piece yang epik dan sinematografi yang indah sedikit ternoda oleh narasi yang klise dan subplot yang kurang relevan. Bagi penonton Indonesia, film ini tetap layak ditonton di layar lebar untuk merasakan sensasi dinosaurus yang megah. Meski belum menjadi puncak waralaba, Jurassic World Rebirth membuktikan bahwa dinosaurus masih punya daya tarik, selama disajikan dengan dosis ketegangan dan keajaiban yang tepat.