Review Film The Conjuring. Pada Agustus 2025, The Conjuring (2013), film horor ikonik karya sutradara James Wan, kembali mencuri perhatian setelah diputar ulang di sejumlah bioskop di Indonesia. Sebagai pelopor waralaba horor tersukses, film ini terus memikat penonton dengan cerita mencekam dan pendekatan realistisnya terhadap horor supernatural. Berdasarkan kisah nyata pengusiran setan oleh pasangan Ed dan Lorraine Warren, The Conjuring tetap menjadi standar emas dalam genre horor. Apa cerita di balik film ini, mengapa masih relevan untuk ditonton, dan apa kelebihan serta kekurangannya? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA LAINNYA
Ringkasan Pendek Tentang Film Ini
The Conjuring mengisahkan keluarga Perron yang pindah ke sebuah rumah tua di Rhode Island pada 1971. Tak lama, mereka mengalami kejadian aneh, mulai dari suara misterius hingga serangan supernatural yang mengancam nyawa. Carolyn dan Roger Perron (Lili Taylor dan Ron Livingston) meminta bantuan Ed dan Lorraine Warren (Patrick Wilson dan Vera Farmiga), duo paranormal yang terkenal karena menangani kasus gaib. Penyelidikan mengungkap bahwa rumah tersebut dihantui oleh roh jahat Bathsheba, memicu pengusiran setan yang penuh ketegangan. Dengan durasi 112 menit, film ini menggabungkan horor, drama keluarga, dan elemen berbasis kisah nyata yang mencekam.
Alasan Film Ini Harus Ditonton di Tahun 2025
Di tahun 2025, The Conjuring tetap wajib ditonton karena kemampuannya membangun ketegangan tanpa mengandalkan jumpscare berlebihan. James Wan menghadirkan horor yang cerdas melalui atmosfer mencekam dan sinematografi yang apik, seperti penggunaan tracking shot untuk memperkuat rasa takut. Pemutaran ulang di bioskop memberikan pengalaman baru dengan kualitas suara dan gambar yang ditingkatkan, membuat setiap detil, dari derit lantai hingga bayangan di sudut, terasa lebih hidup. Tema keluarga dan pengorbanan juga relevan, resonan dengan penonton yang menghargai cerita emosional. Selain itu, performa Vera Farmiga dan Patrick Wilson sebagai Lorraine dan Ed Warren tetap memukau, menjadikan film ini cocok untuk penggemar horor maupun penikmat drama berkualitas.
Sisi Positif dan Negatif Dari Film Ini
Sisi positif The Conjuring terletak pada penyutradaraan James Wan yang brilian. Ia menciptakan ketegangan melalui pengaturan suasana, seperti pencahayaan redup dan desain suara yang mengerikan, tanpa mengorbankan cerita. Akting Vera Farmiga dan Lili Taylor luar biasa, menghidupkan emosi ibu yang berjuang melindungi keluarga. Penggunaan efek praktis, seperti boneka dan furnitur bergerak, menambah realisme horor. Film ini juga berhasil menyeimbangkan elemen supernatural dengan narasi berbasis kisah nyata. Namun, ada kekurangan. Beberapa penonton merasa alur di paruh kedua terlalu mengandalkan trope pengusiran setan, yang terasa klise bagi penggemar horor veteran. Selain itu, karakter anak-anak Perron kurang mendapat pengembangan mendalam, membuat dinamika keluarga terasa kurang utuh di beberapa momen.
Kesimpulan: Review Film The Conjuring
The Conjuring tetap menjadi masterpiece horor yang wajib ditonton di 2025, terutama melalui pemutaran ulang di bioskop yang menghidupkan kembali ketegangannya. Dengan cerita tentang keluarga Perron dan investigasi paranormal Warren, film ini menawarkan perpaduan horor supernatural dan drama emosional yang kuat. Meski ada kekurangan seperti trope klise dan pengembangan karakter yang minim, kelebihan dalam penyutradaraan, akting, dan atmosfer menjadikannya tak lekang oleh waktu. The Conjuring adalah pengingat bahwa horor terbaik tidak hanya menakutkan, tetapi juga menggugah emosi dan meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.