Review Film Agak Laen

review-film-agak-laen

Review Film Agak Laen. Film Agak Laen telah menjadi fenomena di perfilman Indonesia sejak dirilis pada 1 Februari 2024. Disutradarai dan ditulis oleh Muhadkly Acho, film horor komedi ini diadaptasi dari podcast populer berjudul sama, menampilkan empat komika ternama: Bene Dion, Oki Rengga, Boris Bokir, dan Indra Jegel. Dengan perpaduan humor khas pasar malam dan elemen mistis, film ini berhasil menarik lebih dari 9,1 juta penonton, menjadikannya salah satu film komedi terlaris di Indonesia. Bahkan pada September 2025, Agak Laen masih ramai dibicarakan, terutama dengan rencana sekuel Agak Laen: Menyala Pantiku! yang akan tayang November 2025. Artikel ini akan mengulas alur cerita, alasan popularitasnya, serta sisi positif dan negatif yang membuat film ini begitu menarik. BERITA BOLA

Singkatan Cerita dari Film Ini
Agak Laen mengisahkan empat sahabat—Bene, Boris, Jegel, dan Oki—yang mengelola wahana rumah hantu di pasar malam. Namun, usaha mereka nyaris bangkrut karena pengunjung tidak merasa takut. Oki, mantan napi yang membutuhkan uang untuk obat ibunya, bergabung dengan tim dan membawa ide-ide segar untuk membuat wahana lebih menyeramkan. Situasi berubah drastis ketika seorang pengunjung lansia, Pak Basuki, meninggal akibat serangan jantung di dalam wahana. Panik, keempat sahabat memutuskan untuk mengubur jasadnya di dalam rumah hantu, berharap menyembunyikan insiden tersebut.

Ternyata, keputusan ini malah membuat wahana mereka viral karena pengunjung mulai mengalami kejadian mistis, diyakini akibat roh Pak Basuki. Keempat sahabat dihantui rasa bersalah, terutama ketika polisi mulai mencurigai mereka. Sementara itu, Oki berjuang dengan masa lalunya dan hubungan dengan ibunya, menambah lapisan drama dalam cerita. Film ini ditutup dengan klimaks yang memadukan humor, horor, dan sentuhan emosional, diiringi lagu tema yang catchy dari kuartet Agak Laen.

Kenapa Film Ini Sangat Populer: Review Film Agak Laen
Agak Laen mencatatkan rekor dengan meraih 1 juta penonton dalam empat hari dan terus melonjak hingga 9,1 juta, menjadikannya film komedi terlaris di Indonesia. Popularitasnya berawal dari basis penggemar podcast Agak Laen, yang telah memiliki ratusan ribu pengikut sejak 2021. Strategi pemasaran Imajinari, rumah produksi di bawah Ernest Prakasa, seperti vlog harian selama syuting dan trailer yang kocak, berhasil memicu antusiasme. Pada 2025, lagu tema film ini viral di TikTok, digunakan untuk konten komedi dan nostalgia, memperluas jangkauannya ke penonton muda.

Film ini juga menonjol karena humornya yang segar dan berakar dari budaya lokal, mengingatkan pada komedi legendaris Warkop DKI, namun dengan sentuhan modern. Kehadiran elemen horor yang sederhana namun efektif, seperti jumpscare yang tak berlebihan, menambah daya tarik. Chemistry alami antara empat pemeran utama, yang menggunakan nama asli mereka, membuat penonton merasa seperti sedang menonton obrolan sahabat di dunia nyata. Rencana sekuel yang diumumkan pada 2025 semakin menjaga relevansi film ini.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Sisi positif Agak Laen adalah kemampuannya memadukan komedi, horor, dan drama dengan takaran yang pas. Humor slapstick dan dialog satir yang cerdas, seperti lelucon tentang kehidupan pasar malam, terasa autentik dan mengundang tawa. Sinematografi yang sederhana namun efektif, dengan latar pasar malam yang dibuat realistis, menciptakan suasana yang relatable. Akting Oki Rengga sebagai tokoh sentral mendapat pujian khusus karena mampu menyeimbangkan humor dan emosi, terutama dalam adegan dramatis tentang ibunya. Penggunaan bahasa isyarat dalam beberapa adegan juga diapresiasi sebagai langkah inklusif.

Namun, ada pula sisi negatif. Beberapa penonton merasa alur tengah film agak bertele-tele, dengan beberapa lelucon yang tidak terhubung kuat dengan plot utama. Product placement yang kentara, seperti iklan bank dan toko ritel, dianggap mengganggu pengalaman menonton. Selain itu, beberapa adegan, seperti penggambaran jenazah, dikritik karena dianggap kurang etis dan terlalu berani untuk komedi. Karakter Jegel juga dianggap kurang mendapat sorotan dibandingkan tiga sahabat lainnya, membuat dinamika kuartet terasa sedikit timpang.

Kesimpulan: Review Film Agak Laen
Agak Laen adalah film horor komedi yang sukses menghibur dengan humor segar, chemistry kuat antar pemeran, dan sentuhan budaya lokal yang otentik. Popularitasnya yang luar biasa, didorong oleh basis penggemar podcast, strategi pemasaran cerdas, dan kehadiran di media sosial, menjadikannya fenomena perfilman Indonesia. Meski memiliki kekurangan seperti alur yang sedikit longgar dan product placement yang mengganggu, film ini tetap menawarkan pengalaman yang menghibur dan emosional. Pada 2025, Agak Laen bukan hanya film, tetapi juga bukti bahwa komedi Indonesia bisa bersaing dengan narasi yang cerdas dan relevan, siap menyambut sekuel yang dinanti-nantikan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *