Review Film The Bourne Identity

review-film-the-bourne-identity

Review Film The Bourne Identity. Di akhir September 2025, saat genre aksi mata-mata kembali ramai dengan sekuel dan reboot di bioskop, The Bourne Identity tetap jadi tolok ukur klasik yang tak lekang waktu. Film tahun 2002 karya Doug Liman ini, adaptasi novel Robert Ludlum, kembali jadi sorotan setelah maraton streaming di platform seperti Netflix dan Prime Video, terutama sejak ulang tahun ke-23-nya dirayakan dengan diskusi di X dan acara retrospektif di festival film kecil. Dengan rating 83% di Rotten Tomatoes dari 190 ulasan dan skor 7.8/10 di IMDb dari lebih dari 570 ribu pemilih, film ini bukan hanya sukses komersial—grossing $214 juta global dari budget $60 juta—tapi juga pelopor aksi realistis yang ubah genre spy thriller. Di 2025, saat isu privasi dan identitas digital kian relevan, cerita Jason Bourne tentang amnesia dan pelarian dari sistem terasa seperti cermin zaman. Postingan X tentang “film mata-mata terbaik” sering sebut The Bourne Identity dengan ratusan like, bikin ini waktu tepat untuk ulas ulang karya yang lahirkan waralaba ikonik ini. BERITA BASKET

Apa Sinopsis dari Film Ini: Review Film The Bourne Identity

The Bourne Identity ikuti Jason Bourne (Matt Damon), seorang pria yang ditemukan terapung di Laut Mediterania oleh nelayan, penuh luka tembak dan tanpa ingatan. Satu-satunya petunjuk identitasnya adalah chip laser di pinggulnya, yang arahkan ke rekening bank Swiss. Saat Bourne tiba di Zurich untuk cari tahu, ia temukan paspor bernama Jason Bourne, tumpukan uang, dan senjata—tapi juga kejaran agen misterius yang incar nyawanya. Dengan naluri bertarung yang tak ia pahami, Bourne kabur ke Paris bersama Marie (Franka Potente), seorang backpacker Jerman yang ia bayar untuk bantu.

Cerita berpusar pada usaha Bourne ungkap identitasnya sambil hindari CIA, dipimpin oleh Conklin (Chris Cooper), yang buru dia sebagai bagian dari program rahasia Treadstone. Dari kejaran mobil mendebarkan di Paris hingga pertarungan tangan kosong yang brutal, Bourne perlahan susun puzzle: ia adalah pembunuh bayaran terlatih, tapi misi terakhirnya gagal karena ia tolak bunuh target. Dengan durasi 119 menit, film ini campur aksi cepat, intrik mata-mata, dan drama personal—Bourne dan Marie bangun ikatan emosional di tengah chaos. Visualnya gritty: sinematografi shaky-cam Liman ciptakan realisme mentah, kontras dengan setting kota Eropa yang dingin. Di akhir, Bourne pilih tinggalkan masa lalu demi hidup baru, tapi cliffhanger Treadstone siapkan panggung untuk sekuel. Sinopsis ini tetap menarik di 2025: seorang pria lawan sistem yang ciptakan dia, dengan taruhan identitas dan kebebasan.

Mengapa Film Ini Sangat Populer: Review Film The Bourne Identity

The Bourne Identity ubah lanskap film aksi saat rilis 2002, dan kepopulerannya bertahan hingga 2025. Awalnya, film ini sukses karena bawa angin segar ke genre mata-mata: tak ada gadget mewah ala James Bond, tapi aksi realistis, dari tinju hingga kejaran mobil Mini Cooper yang ikonik. Grossing $121 juta di AS dan $93 juta internasional, film ini bukti daya tarik global, menang Saturn Award untuk Best Action/Adventure/Thriller dan nominasi MTV Movie Award untuk Best Male Performance (Damon). Kritikus seperti Roger Ebert puji “intensitas tanpa henti” dan Metacritic beri skor 68/100, sebut ia “smart and lean”.

Di 2025, film ini kembali populer berkat nostalgia dan relevansi. Streaming di Netflix capai jutaan views tahunan, sementara thread X soal “best 2000s action movies” sering sebut Bourne dengan 500+ like. Retrospektif di festival seperti Austin Film Festival September ini, plus wawancara Liman soal “pengaruh Bourne pada Mission: Impossible”, tambah buzz. Casting Matt Damon sebagai anti-hero rentan tapi mematikan resonan dengan audiens, apalagi di era deepfake dan krisis identitas digital—cerita Bourne soal “siapa aku?” terasa modern. Musik John Powell yang tegang dan editing Paul Greengrass-style (meski Liman yang mulai) bikin aksi terasa segar, inspirasi film seperti John Wick. Bagi penonton baru, ini seperti time capsule aksi 2000-an yang masih relevan, sementara fans lama nikmati maraton waralaba sebelum reboot dirumorkan 2026.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini

The Bourne Identity punya banyak kekuatan yang bikin ia klasik. Positif utama adalah aksi realistis: koreografi pertarungan tangan kosong Bourne—pakai pena atau majalah sebagai senjata—ciptakan standar baru, jauh dari CGI berlebih. Performa Matt Damon luar biasa: ia ubah dari aktor drama Good Will Hunting jadi action star yang meyakinkan, dengan chemistry kuat bersama Franka Potente sebagai Marie yang tangguh tapi manusiawi. Sinematografi shaky-cam dan editing cepat Liman tambah imersi, bikin tiap kejaran terasa nyata. Cerita pun cerdas: plot amnesia dan konspirasi CIA ditulis ketat, tanpa filler, dan durasi 119 menit terasa pas untuk pacing yang tak pernah kendur. Tema identitas dan anti-otoritas resonan di 2025, saat privasi jadi isu panas, bikin film ini lebih dari sekadar aksi—ia ajak penonton tanya soal kontrol dan kebebasan.

Tapi, ada kekurangan. Beberapa kritikus era 2002, dan bahkan ulasan 2025 di X, sebut shaky-cam Liman kadang bikin pusing, terutama di adegan kejaran mobil yang terlalu intens untuk layar kecil streaming. Plot konspirasi Treadstone, meski menarik, kurang dalami karakter pendukung seperti Conklin, yang terasa satu dimensi dibanding Bourne. Representasi perempuan agak lelet untuk standar 2025: Marie, meski kuat, lebih jadi pendukung romansa daripada agen aktif, dan karakter wanita lain minim. Beberapa penonton baru juga bilang aksi terasa “kuno” dibanding CGI modern seperti Furiosa, meski fans justru puji ini sebagai kelebihan. Secara keseluruhan, kekurangan ini kecil dibanding dampaknya—film ini tetap landmark aksi yang sulit dilupain.

Kesimpulan

The Bourne Identity tetap jadi pionir spy thriller yang definisikan ulang aksi realistis, dengan sinopsis mendebarkan, popularitas abadi, dan keseimbangan kekuatan yang hampir sempurna. Di 27 September 2025, saat maraton streaming dan buzz retrospektif memuncak, film ini ingatkan kita bahwa amnesia tak hentikan pahlawan sejati. Jika kamu belum tonton atau ingin nostalgia, nyalakan Netflix sekarang—Bourne sudah tunggu dengan pena di tangan, siap ungkap identitasmu di tengah chaos.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *