Review Dari Film Modal Nekad. Modal Nekad, film komedi Indonesia yang dirilis pada Oktober 2024, telah menjadi sorotan di platform streaming dan bioskop tanah air. Disutradarai oleh Herwin Novianto, film ini mengisahkan perjuangan tiga sahabat yang nekat membuka usaha kuliner dengan modal minim, hanya mengandalkan keberanian dan kreativitas. Dibintangi oleh Tora Sudiro, Gading Marten, dan pendatang baru Vino G. Bastian, Modal Nekad menawarkan perpaduan komedi slapstick, drama ringan, dan pesan tentang kewirausahaan. Namun, apakah film ini mampu menghibur sekaligus menginspirasi, atau justru terjebak dalam formula komedi yang klise? Berikut ulasan lengkap tentang kekuatan, kelemahan, dan daya tarik Modal Nekad. BERITA BOLA
Sinopsis dan Latar Cerita
Modal Nekad mengikuti kisah tiga sahabat: Budi (Tora Sudiro), Anton (Gading Marten), dan Joko (Vino G. Bastian), yang kehilangan pekerjaan akibat resesi ekonomi di Jakarta. Dengan modal terbatas, mereka memutuskan untuk membuka warung makan bernama “Warung Nekad” di pinggiran kota, mengandalkan resep soto Betawi warisan nenek Budi. Namun, perjalanan mereka penuh rintangan, mulai dari persaingan dengan warung tetangga, kesalahan kocak dalam mengelola bisnis, hingga konflik internal akibat perbedaan visi. Film ini mengambil latar Jakarta modern dengan sentuhan budaya Betawi, menghadirkan humor yang dekat dengan keseharian masyarakat urban. Cerita ini terinspirasi dari tren wirausaha kuliner yang meledak di Indonesia pasca pandemi, memberikan konteks yang relatable bagi penonton.
Kekuatan Film
Salah satu kekuatan utama Modal Nekad adalah chemistry luar biasa antara Tora Sudiro, Gading Marten, dan Vino G. Bastian. Ketiganya menghidupkan karakter dengan dinamika yang alami, dengan Tora sebagai pemimpin karismatik, Gading sebagai sahabat yang kocak namun ceroboh, dan Vino sebagai pemuda polos yang penuh semangat. Adegan-adegan komedi, seperti saat mereka salah memesan 100 kg cabai alih-alih 10 kg, berhasil memancing tawa dengan eksekusi yang tepat. Sinematografi yang cerah dan penggunaan latar warung sederhana di Jakarta memperkuat nuansa lokal, dengan detail seperti spanduk warung dan musik Betawi yang menambah autentisitas. Tema kewirausahaan dan keberanian mengambil risiko juga menjadi nilai tambah, memberikan inspirasi tanpa terasa menggurui. Musik latar karya Andhika Triyadi, dengan perpaduan pop dan dangdut, berhasil memperkuat suasana ceria dan energik.
Kelemahan Film: Review Dari Film Modal Nekad
Meski menghibur, Modal Nekad memiliki beberapa kelemahan. Pacing cerita terasa tidak konsisten, dengan babak kedua yang terlalu lama membangun konflik antara sahabat, membuat momentum komedi melemah. Beberapa lelucon, seperti guyonan tentang utang pinjol, terasa klise dan berulang, mengurangi kesegaran humor. Karakter pendukung, seperti pemilik warung saingan yang diperankan oleh Rigen Rakelna, kurang berkembang dan hanya berfungsi sebagai pemicu konflik tanpa kedalaman. Plot twist di akhir, yang melibatkan investor misterius, terasa dipaksakan dan kurang terintegrasi dengan cerita utama. Selain itu, meski tema kewirausahaan menjadi daya tarik, penyampaiannya kadang terlalu eksplisit, membuat beberapa dialog terasa seperti iklan motivasi. Durasi film yang mencapai 110 menit juga terasa sedikit berlarut, terutama karena subplot romansa yang kurang relevan.
Resonansi Budaya dan Daya Tarik: Review Dari Film Modal Nekad
Modal Nekad berhasil menangkap semangat wirausaha muda di Indonesia, terutama di kalangan generasi yang berjuang di tengah tantangan ekonomi. Penggunaan budaya Betawi, seperti dialek dan kuliner soto, memberikan warna lokal yang kental dan membuat film ini mudah diterima oleh penonton Indonesia. Film ini juga relevan dengan fenomena warung kuliner yang menjamur di kota-kota besar, mencerminkan realitas banyak wirausahawan muda. Namun, beberapa penonton mungkin merasa bahwa humor slapstick-nya terlalu berorientasi pada pasar lokal, sehingga kurang universal dibandingkan komedi Indonesia lain seperti Warkop DKI Reborn. Meski begitu, film ini berhasil menarik 1,2 juta penonton di bioskop dan menduduki peringkat dua di Netflix Indonesia, menunjukkan daya tariknya yang kuat.
Kesimpulan: Review Dari Film Modal Nekad
Modal Nekad adalah komedi yang menghibur dengan chemistry aktor yang kuat dan tema kewirausahaan yang inspiratif, meski terhambat oleh pacing yang tidak merata dan lelucon yang kadang klise. Penampilan Tora Sudiro, Gading Marten, dan Vino G. Bastian menjadi tulang punggung film, didukung oleh nuansa lokal Betawi yang autentik. Bagi penggemar komedi ringan dengan sentuhan budaya Indonesia, film ini menawarkan tawa dan pesan positif tentang keberanian mengambil risiko. Namun, untuk penonton yang mencari humor segar atau narasi yang lebih terstruktur, Modal Nekad mungkin terasa standar. Dengan rating 6,2/10 di IMDb dan kesuksesan komersialnya, film ini layak ditonton sebagai hiburan ringan yang mencerminkan semangat wirausaha Indonesia, tetapi tidak akan menjadi karya klasik dalam genre komedi.