Review Film Detective Conan: One-Eyed Flashback. Sebagai salah satu franchise anime terpanjang, Detective Conan kembali hadir dengan film ke-28 berjudul One-Eyed Flashback (2025). Dirilis di Jepang pada 18 April 2025, film ini langsung mencuri perhatian dengan pendapatan box office yang fantastis, mencapai 14,67 miliar yen di Jepang dan lebih dari 153 juta dolar secara global, menjadikannya salah satu film Conan terlaris sepanjang masa. Disutradarai oleh Katsuya Shigehara dan ditulis oleh Takeharu Sakurai, film ini mengusung misteri yang terhubung dengan masa lalu inspektur polisi Kansuke Yamato. Dengan durasi 1 jam 50 menit, One-Eyed Flashback menawarkan kombinasi aksi, drama, dan teka-teki khas Detective Conan. Apakah film ini mampu memenuhi ekspektasi penggemar setia dan penonton baru? Berikut ulasannya. BERITA BOLA
Ringkasan Singkat Film Ini
Detective Conan: One-Eyed Flashback berlatar di Pegunungan Yatsugatake, Prefektur Nagano, di mana Conan Edogawa, Kogoro Mouri, dan tim polisi Nagano—Kansuke Yamato, Taka’aki Morofushi, dan Yui Uehara—terlibat dalam kasus ancaman teroris di Observatorium Radio Nobeyama. Cerita dimulai dengan kilas balik sepuluh bulan lalu, saat Kansuke Yamato terluka parah di mata kirinya akibat tembakan dan longsoran salju saat mengejar seorang penutup rahasia. Kini, ketika seorang staf observatorium diserang, Kansuke dan tim kembali beraksi. Sementara itu, Kogoro menerima panggilan dari mantan rekannya, “Wani,” yang menyelidiki insiden longsor tersebut, namun pertemuan mereka berakhir tragis dengan tembakan misterius. Conan, bersama Ran dan teman-temannya, harus mengungkap hubungan antara insiden masa lalu dan ancaman baru, sambil menghadapi suspek seperti Yutaka Ochi, Atsunobu Hayashi, dan Takashi Otomo, yang ternyata menyimpan rahasia kelam.
Apa yang Membuat Film Ini Enak Untuk Ditonton
One-Eyed Flashback adalah suguhan wajib bagi penggemar Detective Conan yang rindu dengan misteri klasik dan aksi mendebarkan. Film ini menghadirkan ketegangan khas whodunit dengan plot yang berfokus pada investigasi cerdas Conan, ditambah bumbu aksi seperti kejar-kejaran di pegunungan bersalju dan ledakan dramatis. Penampilan Kogoro Mouri sebagai detektif yang lebih serius dari biasanya memberikan penyegaran, menunjukkan sisi emosionalnya sebagai sahabat yang setia. Adegan aksi, seperti Conan berseluncur di es atau konfrontasi di observatorium, dikemas dengan visual yang memukau, terutama dengan penggunaan tekstur 2D dan 3D yang apik. Lagu penutup TWILIGHT!!! oleh King Gnu juga menambah kesan epik pada klimaks film. Kehadiran pengisi suara tamu seperti Mizuki Yamashita dan Takayuki Yamada turut memberikan warna baru, membuat film ini terasa segar sekaligus nostalgic.
Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Di sisi positif, One-Eyed Flashback berhasil menghidupkan kembali pesona film Conan era awal dengan misteri yang kuat dan fokus pada karakter pendukung seperti Kogoro dan trio polisi Nagano. Pengembangan karakter Kogoro, yang biasanya jadi bahan komedi, menjadi sorotan karena menunjukkan sisi serius dan loyalitasnya. Visual pegunungan bersalju dan observatorium dirancang dengan indah, memberikan suasana misterius yang mendukung alur cerita. Peran Ran yang lebih aktif, membantu Conan dalam konfrontasi melawan penutup rahasia, juga jadi nilai tambah, mengingatkan pada dinamika tim Detektif Cilik di film-film awal. Musik karya Yugo Kanno berhasil memperkuat emosi, dari ketegangan hingga momen dramatis.
Namun, film ini tidak luput dari kekurangan. Alur cerita yang bolak-balik antara masa kini dan masa lalu terasa agak membingungkan, terutama bagi penonton baru yang kurang familiar dengan karakter seperti Kansuke dan Yui. Beberapa adegan aksi, meski seru, terasa berlebihan dan kurang realistis, seperti saat Conan menggunakan gadget untuk melawan longsoran salju. Pengembangan karakter pendukung seperti Morofushi dan Yui terasa minim, membuat mereka kurang berkesan. Selain itu, beberapa efek visual, terutama pada ledakan dan CGI longsor, terlihat kurang halus dibandingkan standar animasi modern. Plot twist tentang identitas penutup rahasia juga terasa agak mudah ditebak bagi penggemar veteran, mengurangi kejutan di akhir cerita.
Kesimpulan: Review Film Detective Conan: One-Eyed Flashback
Detective Conan: One-Eyed Flashback adalah tambahan yang solid dalam franchise Case Closed, menawarkan perpaduan aksi, misteri, dan drama yang menghibur. Fokus pada Kogoro Mouri dan latar pegunungan bersalju memberikan nuansa segar, sementara koreografi aksi dan visual yang apik membuat film ini layak ditonton di layar lebar. Meski memiliki kekurangan seperti alur yang agak berbelit dan efek visual yang tidak selalu konsisten, film ini tetap mampu memikat penggemar setia dan cukup ramah bagi penonton baru. Bagi yang mencari hiburan penuh teka-teki dengan sentuhan nostalgia, One-Eyed Flashback adalah pilihan yang tepat. Film ini bukanlah yang terbaik dalam seri, tapi berhasil menjaga tradisi Detective Conan sebagai tontonan yang seru dan penuh intrik.