Review Film Love Lies Bleeding. Film yang dirilis pada Maret 2024, Love Lies Bleeding merupakan film thriiler romansa yang mencuri perhatian para penonton dengan gaya neo-noir-nya yang berani. Disutradarai oleh Rose Glass dan ditulis bersama Weronika Tofilska, film ini dibintangi Kristen Stewart sebagai Lou, manajer gym penyendiri, dan Katy O’Brian sebagai Jackie, binaragawati ambisius yang melintas di kota kecil New Mexico pada 1989. Kisah cinta mereka yang penuh gairah terjerat dalam jaringan kekerasan dan rahasia keluarga kriminal Lou. Dengan visual yang mencolok dan nada yang tak kenal kompromi, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang intens sekaligus kontroversial. BERITA LAINNYA
Makna atau Arti Dari Film Ini
Love Lies Bleeding mengeksplorasi hubungan antara cinta, kekuasaan, dan kekerasan dalam cara yang mentah dan tak biasa. Film ini menggambarkan cinta sebagai kekuatan yang bisa membebaskan sekaligus menghancurkan, terutama melalui hubungan lesbian Lou dan Jackie yang menentang norma masyarakat. Ditetapkan di era 80-an, film ini juga menyentuh tema obsesi terhadap tubuh dan kekuatan fisik, dengan binaraga sebagai metafora untuk kontrol diri dan pemberontakan. Selain itu, film ini mengkritik dinamika keluarga yang disfungsional dan dampak trauma masa lalu, terutama melalui hubungan Lou dengan ayahnya, Lou Sr., seorang pengusaha kriminal. Pesan intinya adalah tentang keberanian untuk melawan belenggu sosial dan pribadi, meski sering kali dengan konsekuensi berdarah.
Sisi Positif Dari Film Ini: Review Film Love Lies Bleeding
Kekuatan utama film ini terletak pada penampilan Kristen Stewart dan Katy O’Brian. Stewart menghidupkan Lou dengan intensitas yang rapuh namun penuh tekad, sementara O’Brian membawa energi fisik dan emosional yang memukau sebagai Jackie. Chemistry mereka terasa elektrik, membuat adegan romansa dan konflik terasa hidup. Sinematografi Ben Fordesman, dengan palet warna neon dan kontras merah-hitam, menciptakan suasana 80-an yang gritty namun memukau. Skor musik Clint Mansell juga menambah kedalaman emosional, terutama dalam momen-momen penuh ketegangan. Pengarahan Rose Glass yang berani, memadukan elemen noir, horor tubuh, dan komedi gelap, menjadikan film ini unik dan tak terlupakan. Adegan-adegan surreal, seperti montase binaraga Jackie, menambah lapisan artistik yang berani.
Sisi Negatif Dari Film Ini
Meski penuh energi, Love Lies Bleeding kadang terasa berantakan. Percampuran genre—dari romansa, thriller, hingga elemen surreal—membuat alur cerita kurang koheren, terutama di babak akhir yang terasa berlebihan dengan keputusan artistik seperti transformasi Jackie yang absurd. Pengembangan karakter pendukung, seperti Beth dan Daisy, terasa kurang mendalam, membuat motivasi mereka kurang jelas. Kekerasan grafis dan adegan gore yang berlebihan mungkin juga mengasingkan sebagian penonton, terutama mereka yang tidak siap dengan intensitasnya. Selain itu, beberapa subplot, seperti keterlibatan Lou Sr. dalam dunia kriminal, kurang dieksplorasi secara detail, meninggalkan kesan bahwa film ini terlalu ambisius dalam waktu yang terbatas.
Kesimpulan: Review Film Love Lies Bleeding
Love Lies Bleeding adalah film yang liar, penuh gairah, dan tak takut mengambil risiko. Penampilan memukau Kristen Stewart dan Katy O’Brian, ditambah visual yang mencolok dan pengarahan berani Rose Glass, menjadikan film ini pengalaman yang mengguncang. Namun, alur yang kadang tak beraturan dan kekerasan yang berlebihan mungkin tidak cocok untuk semua penonton. Bagi penggemar thriller neo-noir yang mencari sesuatu yang berbeda, film ini adalah perjalanan yang mendebarkan. Jika Anda lebih menyukai cerita yang rapi dan mudah dicerna, mungkin lebih baik menontonnya dengan ekspektasi rendah. Secara keseluruhan, Love Lies Bleeding adalah pernyataan sinematik yang berani tentang cinta dan kekacauan.